Category Archives: ayam petelur

Mengelola Ayam Petelur

Ayam petelur merupakan ayam yang di seleksi khusus untuk menghasilkan telur sebanyak-banyaknya, sehingga mampu memenuhi permintaan pasar. Ada 2 tipe ayam secara umum yakni, ayam petelur ringan dan ayam petelur medium. Ayam petelur ringan atau disebut dengan ayam petelur putih, memiliki badan yang ramping dan bulu putih bersih dan berjengger merah. Sementara ayam petelur tipe medium berbobot cukup berat, meskipun beratnya masih diantara ayam petelur ringan dan ayam broiler. Ayam tipe medium merupakan ayam dwiguna, karena mampu menghasilkan telur dan daging, telurnya berwarna cokelat.

Masing-masing tipe ayam tentu saja memiliki keunggulan dan kekurangan sendiri-sendiri. Agar produksi telur yang dihasilkan meningkat maka proses pengelolaan ayam perlu menjadi perhatian. Agar keuntungan yang dihasilkan optimal, maka ayam harus terus tumbuh selama masa perkembangannya. Untuk menjamin proses pertumbuhan ayam maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti ukuran kandang yang disediakan sebaiknya 20-30 cm per ekor ayam, sediakan pakan penumbuh (growing mash) yang baik di depan ayam sepanjang waktu. Pakan yang berasal dari pabrik biasanya telah mengandung nutrisi sesuai kebutuhan ayam, jangan lakukan pengoplosan pakan karena dapat terjadinya ketidakseimbangan sehingga hasilnya dapat mengecewakan. Ayam petelur membutuhkan air yang banyak untuk menjaga pertumbuhannya, jaga air agar selalu dingin dan bersih. Atap yang dipakai sebaiknya adalah atap yang tidak menyerap panas, pada musim kemarau berikan peneduh pada ayamberukuran 3×4 meter untuk 100 sampai 125 ekor ayam.

Sebaiknya dipisahkan antara ayam muda dan ayam tua, karena akan membantu mengurangi kemungkinan penyebaran penyakit dari ayam yang lama dengan ayam yang baru. Sedangkan untuk peternakan ayam petelur skala besar tidak akan memasukkan ayam baru apabila ayam yang lama belum diafkir. Lakukan sanitasi yang baik untuk lingkungan maupun pekerja yang keluar masuk peternakan karena akan membantu mengurangi penyakit dan parasit. Sebenarnya kunci dari ayam petelur adalah saat ayam sedang tumbuh, waktu itu merupakan waktu yang paling baik untuk berat tubuhnya yang baik, kuat, dan penuh vitalitas. Jika ingin ayam anda berproduksi maksimal selama masa layer, maka anda harus menjaga masa growernya. Karena kelainan pada masa grower akan tidak menguntungkan pada masa produksi selanjutnya.

Butuh informasi seputar ayam petelur lebih lengkap? silahkan klik ayampetelur.com

Kandang Battery untuk Ayam Petelur Grower

Bentuk kandang battery untuk ayam grower sebenarnya mirip dengan battery pada masa bertelur hanya saja bentuknya persegi panjang. Kapasitas battery grower biasanya disesuaikan dengan umur ayam petelur. Semakin besar ayam, maka kapasitas kandang juga semakin dikurangi. Dengan kapasitas yang dibatasi maka akan meminimalisir kasus kanibalisme sehingga deplesi kematian ayam jauh berkurang dibanding dengan memakai sistem litter. Ayam akan mendapat jatah makan yang sama, sehingga keseragaman akan merata dan tidak melebihi 80%. Dengan battery grower maka standart berat badan yang dikehendaki akan masuk secara bersamaan. Ayam akan mudah dikontrol dan dilakukan perlakuan dalam program vaksinasi dan pengobatan.

Battery grower sangat bermanfaat untuk keberhasilan beternak ayam layer, atau unggas petelur lainnya. Battery grower dapat meningkatkan produktifitas telus pada masa layer. Sedangkan hal yang paling penting seperti disinggung diatas bahwa berat badan awal akan masuk secara bersamaan. Berat badan awal ini dapat menunjukkan fase dewasa kelamin sudah masuk. Artinya semua jenis hewan dewasa kelamin ditentukkan oleh berat badan awal, maksudnya adalah meski umur belum dewasa tetapi berat badan awal sudah masuk maka hewan itu dikatakan dewasa kelamin dan dengan sendirinya bisa dikawinkan atau bertelur dengan sendirinya. Selanjutnya keseragaman berat badan (uniformity body weight) bisa mencapai 90% lebih. Keseragaman menetukkan puncak produksi telur. Dimaksudkan bahwa keseragaman adalah ayam akan bertelur secara bersamaan.

Saat ayam layer memasuki masa produksi, tepatnnya saat berumur 25 minggu. Pada umur tersebut akan terjadi peningkatan produksi telur secara cepat hingga mencapai 94-95 % dalam kurun waktu 2 bulan. Produksi telur diketahui telah mencapai puncaknya apabila selama 5 minggu berturut-turut persentase produksi telur sudah tidak mengalami peningkatan lagi. Sesuai dengan pola siklus bertelur, maka setelah mencapai puncak produksi, sedikit demi sedikit jumlah produksi mulai mengalami penurunan secara konstan dalam jangka waktu cukup lama (selama 52-62 minggu sejak pertama kali bertelur). Banyak kasus produksi puncak hanya mencapai 75% peternaka menyalahkan bibit DOC atau pullet yang kurang bagus. Padahal kesalahn terjadi karena keseragaman berat badan.

butuh kandang kawat batery?? klik disini

Sejarah Ayam Petelur di Indonesia

Dengan mempelajari sejarah perkembangannya kita berharap untuk dapat terus mengembangkan industri peternakan terutama ayam lokal dan ras yang ada di Indonesia. Dengan memperhatikan seluk beluk perkembangannya sekaligus dapat mempelajari penyakita yang mengintai mereka. Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Desa, Bapennas mengungkapkan bahwa ayam petelur (Gallus sp) adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya. Asal mula ayam unggas adalah berasal dari ayam hutan dan itik liar yang ditangkap dan dipelihara serta dapat menghasilkan telur yang banyak dalam seleksi tadi mulai spesifik. Ayam yang terseleksi untuk tuuan daging disebut ayam broiler, dan ayam dengan tujuan telur disebut ayam ras petelur. Seleksi juga diarahkan pada warna kulit telur hingga sekarang dikenal ayam petelur putih dan ayam petelur coklat. Persilangan dan seleksi dilakukan dengan waktu yang cukup lama hingga menghasilkan ayam ras petelur modern yang ada sekarang ini.

Menginjak pada awal tahun 1900-an, ayam liar tetap akrab dengan pola liar di masyarakat pedesaan. Memasuki tahun 1940-an, orang mulai mengenal ayam jenis lain selain ayam liar. Orang mulai membedakan ayam milik orang Belanda dengan ayam asli Indonesia. Sementara ayam orang belanda disebut dengan ayam luar negeri yang kemudian disebut ayam negeri (masih merupakan ayam galur murni). Ayam semacam ini masih dapat dijumpai oleh beberapa penggemar ayam. Hingga pada akhir tahun 1980-an, orang Indonesia tidak banyak mengenal klasifikasi ayam. Ketika itu, sifat ayam masih dianggap sama seperti ayam kampung saja, ayam yang telurnya enak maka dagingnya juga akan enak. Namu, pendapat itu salah, ayam negeri ternyata bertelur banyak tetapi rasa dagingnya tidak enak.

Ayam yang pertama kali masuk ke Indonesia dan mulai diternakan adalah ayam ras petelur jenis white leghorn yang kurus dan umumnya setelah habis masa produksinya. Antipati orang terhadap daging ayam ras petelur cukup lama hingga menjelang akhir periode 1990-an. Ketika itu mulai merebak peternakan ayam broiler yang khusu untuk daging, sementara ayam petelur atau dwiguna mulai menjamur pula. Dari sinilah orang mulai sadar bahwa ayam ras petelur handal dan pedaging yang enak. Mulai terjadi persaingan yang sengit antara telur dan daging ayam ras dengan telur dan daging ayam kampung.

Tips Berternak Ayam Petelur

Peternakan ayam telah berkembang pesat ke seluruh dunia, sementara peternakan ayam petelur di Indonesia sering dijumpai terutama di Pulau Jawa dan Sumatera. Jenis ayam petelur yang dipelihara terdiri dari 2 tipe. Pertama, tipe ayam petelur ringan, memiliki badan kurus dan ramping serta mata yang bersinar. Bulunya berwarna putih bersih dan berjengger merah. Ayam ini berasal dari galur murni white leghorn. Ayam galur ini memang sulit dicari di Indonesia, tetapi ayam petelur jenis ringan komersial banyak dijual di Indonesia dengan berbagai nama. Ayam telur ini mampu bertelur lebih dari 260 telur per tahunnya. Sedangkan tipe kedua adalah ayam petelur tipe medium, ayam ini memang berat, tapi masih diantara ayam petelur ringan dan broiler. Ayam petelur jenis ini merupakan ayam dwiguna, yakni penghasil telur dan daging sekaligus.

selanjutnya klik disini