Category Archives: Vaksinasi

Cara Menekan Kematian Pada Penyakit Cekrek

Ayambroiler.com – ayam merupakan salah satu jenis unggas yang banyak digemari masyarakat karena hasil ternaknya yang bergizi tinggi. Hasil ternak ayam ini dapat dikatakan salah satu sumber protein bagi tubuh yang paling mudah untuk ditemukan. Selain mudah untuk dicari, hasil ternak ayam juga merupakan salah satu sumber protein yang disukai hampir oleh semua kalangan baik orang dewasa maupun oleh anak-anak. Kita tahu bahwa penting bagi anak-anak untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi tinggi terutama untuk membantu pertumbuhan agar menjadi optimal. Dan hasil ternak ayam yang banyak mengandung gizi berupa protein ini merupakan solusi yang tepat bagi orang tua untuk memberi asupan gizi yang sesuai dengan kebutuhan anak.

Oleh karena itu peternakan ayam merupakan salah satu usaha bisnis yang menjanjikan untuk dikerjakan. Bukan lain adalah hasil dari bisnis ini banyak dicari oleh pasar baik dari kalangan orang dewasa hingga ke anak-anak. Sehingga permintaan pasar akan hasil ternak ayam ini banyak mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat di indonesia ini. Adapun permintaan akan hasil ternak ayam ini bisa mengalami peningkatan juga pada hari-hari tertentu. Sehingga tidak heran apabila orang yang menggeluti bisnis ini bisa mendapatkan hasil berupa keuntungan yang fantastis. Telah banyak peternak yang telah memulai bisnis ini dan mendapatkan keuntungan yang mereka inginkan, sehingga bisa menjadi inspirasi bagi generasi untuk melanjutkan tongkat estafet yang telah dimulai dari para pendahulunya tersebut.

Beternak ayam memang merupakan salah satu usaha bisnis yang telah terbukti menghasilkan, namun bukan berarti bisnis tersebut dapat dikerjakan dengan tanpa menemui satu hambatan sedikitpun. Karena ada banyak hambatan yang harus dilalui oleh para peternak agar bisa mendapatkan kesuksesan dari bisnis peternakan ayam. Salah satu hambatan yang banyak mencemaskan peternak adalah penyakit ayam yang bernama penyakit cekrek. Penyakit cekrek ini juga banyak disebut dengan sebutan lain seperti penyakit ngorok dan pilek. Namun, apapun sebutan yang disematkan pada penyakit ini, akibat yang disebabkan penyakit ini lah yang perlu diwaspadai yaitu berupa kematian ayam.

Kematian ayam memang banyak dikhawatirkan apabila terjadi pada ayam yang diternakkan. Karena semakin banyak ayam yang mati tentu saja akan berpengaruh pada kerugian yang bisa saja dialami oleh peternak tersebut. Oleh karena itu penting bagi peternak untuk memiliki cara tersendiri dalam menekan angka kematian pada unggas yang telah terkena penyakit cekrek ini. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah melalui berbagai langkah pencegahan yang meliputi langkah dasar seperti sanitasi atau desinfeksi yang ketat. Namun, meskipun ayam telah dipelihara secara intensif sekalipun terkadang penyakit cekrek ini tetap dapat masuk dan menyerang ayam. Lalu, bagaimana cara menghindari kematian unggas apabila penyakit cekrek tersebut telah masuk dan menyerang unggas?

Untuk menghindari kematian pada unggas yang telah terkena penyakit cekrek ini, anda bisa menggunakan cara pengobatan unggas dengan memberi pengobatan yang sesuai penyakit yang dialami ayam yang diternakkan. Adapun salah satu jenis obat yang sesuai untuk ayam yang terkena penyakit cekrek ini adalah maxx. Obat maxx ini merupakan obat bagi ayam yang diternakkan yang bisa membantu penyembuhan unggas sehingga terhindar dari kematian. Hal ini dikarenakan maxx bekerja langsung ke saluran pernapasan sumber penyakit ayam. Nah, bagi anda yang mau order maxx ini, anda bisa order dengan cara klik disini.

Vaksin Alami Tetelo atau ND

Penyakit tetelo / ND merupakan penyakit yang terjadi karena infeksi viral yang mengakibatkan gangguan pernafasan, penyakit ini disebabkan oleh virus paramyxo. Penyakit ini menjadi momok bagi banyak peternak karena penularan dalam waktu singkat, dalam kurun waktu 3 – 4 hari penyakit ini sejak terdeteksi akan menular ke seluruh ternak di lokasi tersebut. Penularannya dapat melalui udara, peralatan kandang, ataupun burung liar di sekitar peternakan. Walaupun dapat menyebar melalui udara namun jangkauan penyakit ini tidak terlalu luas dan hanya dapat bertahan selama 30 hari pada lokasi yang dinyatakan terserang.

Segala macam penyakit tentunya dapat dicegah, begitu pula penyakit ini pencegahan dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti, tatalaksana pemeliharaan yang baik, sanitasi dan desinfeksi yang ketat, selalu jaga kebersihan kandang dan alasnya (litter), sirkulasi udara yang cukup dan sinar matahari, serta pemberian pakan yang memenuhi kecukupan nutrisi diharapkan dapat mencegah penyakit tetelo ini. Namun, hal yang paling menjadi perhatian dalam pencegahan tetelo tentunya adalah vaksinasi.

Dan salah satu teknik vaksinasi yang dikembangkan dalam mengatasi serangan penyakit tetelo adalah vaksin ND per oral. Pada dasarnya teknik ini menggunakan virus ND yang dilemahkan kemudian dicampur dengan pakannya. Pakan berfungsi sebagai karier vaksin, vaksin ND per oral mengandung virus yang tidak ganas dan bertahan 2 minggu pada suhu 280 C, sedangkan pada suhu 40 C bisa sampai berbulan-bulan, jenis vaksin yang digunakan adalah RIVS 2 dan RIVS 3, dengan kekebalan mencapai 60 %.

Jenis pakan yang digunakan sebagai karier adalah jenis gabah kecil yang bisa langsung digunakan, sedangkan gabah dengan jenis besar perlu perebusan selama 10 menit dalam air mendidih, kemudian diangin-anginkan, dan digunakan sebagai karier ayam dewasa, nasi aron atau beras yang telah direbus selam 10 – 20 menit setelah dingin dapat digunakan sebagai karier untuk anak ayam.

Cara penggunaan vaksin per oral adalah vaksin ND per oral sebanyak 2 ml dicampur dengan air 200 ml, disimpan pada ember plastik. Kemudian dicampur pakan karier sebanyak 2 kg dalam larutan vaksin sedikit demi sedikit sambil diaduk rata, pakan yang telah dicampur vaksin diberikan kepada ayam 200 ekor, dengan cara ditaburkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung, pakan harus habis kurang dari 4 jam, vaksinasi awal dilakukan 2 kali (vaksinasi awal dan booster) dengan interval 3 minggu, untuk vaksinasi booster dilakukan 3 minggu setelah vaksinasi pertama, selanjutnya untuk ulangan dilakukan setiap bulan. Pemberian vaksin hendaknya dilakukan pada pagi hari sebelum ayam mendapat pakan lain.

Tips Melakukan Vaksinasi

Vaksin sebenarnya adalah antigenik yang berasal dari sumber penyakit itu sendiri yang sengaja dimasukkan ke dalam tubuh ternak untuk menghasilkan kekebalan aktif dan meningkatkan imunitas tubuh terhadap suatu penyakit sehingga tubuh akan terangsang untuk membuat antibodi sehingga apabila ada bibit penyakit tersebut tubuh dapat menanggulanginya. Ada 2 jenis vaksin yang dapat biasa digunakan, yang pertama adalah vaksian aktif yang merupakan vaksin yang berisi organisme dalam keadaan hidup, tapi telah dilemahkan, dan yang tumbuh dalam tubuh induk semang yang divaksin. Sedangkan vaksin inaktif merupakan vaksin yang berisi organisme yang dimatikan, biasanya di dalamnya dicampurkan oil adjuvant.

Oleh karena itu, dalam melakukan vaksinasi ayam harus dalam keadaan sehat, apabila ayam yang akan divaksin kurang sehat dikhawatirkan vaksin yang dimasukkan justru akan menjadi penyakit bagi ayam itu sendiri. Dalam melakukan vaksinasi, yang pertama adalah pilihlah vaksin yang tepat dan waktu pelaksanaan tepat dengan waktu serangan penyakit, alat-alat yang digunakan harus steril contohnya jarum harus dimasak dengan air mendidih, saat membawa vaksin ke lokasi kandang vaksin harus disimpan pada suhu 2 – 80C dan terhindar dari sinar matahari, sebelum digunakan vaksin perlu dithawing yakni meningkatkan suhunya dengan cara digenggam sampai terasa tidak dingin lagi (suhu 25 – 270C), vaksin aktif harus segera diberikan setelah thawing dan hendaknya habis setelah 2 jam sedangkan vaksin inaktif selama 24 jam, dan sebelum diberikan vaksin, ayam perlu dipuasakan minum selama 2 jam, pastikan semua ayam tervaksin dengan dosis yang sama, setelah pemberian vaksin botol tidak boleh dibuang sembarangan, botol kemasan harus dibakar atau disterilkan, sementara peralatan dibilas dengan air hangat dan sabun.

Ada berbagai cara vaksinasi yang bisa dilakukan diantaranya adalah :

    1. Tetes Mata, cara pemberiannya adalah dengan meneteskan vaksin ke mata ayam, agar vaksin cepat habis 1 vaksin dibagi menjadi 3 – 4 bagian digunakan bersamaan dengan vaksinator yang berbeda.
    2. Melalui Mulut, vaksin diminumkan ke ayam dengan cara dicekok, pelaksanaannya sama dengan cara vaksin dengan air minum, namun cara ini dilakukan individu sehingga setiap ayam mendapat dosis yang sama.
    3. Suntik Daging (Intramuscular), dengan cara menyuntikkan vaksin ke dalam daging, bagian yang biasa disuntik adalah dada dan paha.
    4. Suntik Bawah Kulit (Subcutaneous), disuntik dibawah kulit pada bagian sekitar leher.
    5. Melalui Air Minum, vaksinasi ini dilakukan dengan cara menuangkan vaksin ke dalam air minum yang disediakan.
    6. Penyemprotan, vaksin ini adalah untuk persiapan sebelum ayam masuk kandang, diharapkan bibit penyakit yang ada akan mati.

Keberhasilan vaksinasi sendiri tergantung pada tata laksana yang benar dan biosekuriti yang ketat. Sedikit tips semoga bermanfaat.

Reaksi Setelah Vaksinasi Wajar?

Setelah vaksin dimasukkan ke dalam tubuh ayam, sudah tentu vaksin akan langsung bekerja untukmemacu sistem kekebalan tubuh memproduksi titer antibodi. Mekanisnyapun berbeda antara vaksin aktif dan inaktif. Vaksin aktif akan bekerja dengan memperbanyak diri terlebih dulu sebelum menuju organ limfoid. Sedangkan pada vaksin inaktif, mikroorganisme vaksin akan langsung menuju organ limfoid untuk menstimulasi pembentukkan titer antibodi. Sehingga tidak ada reaksi setelah vaksinasi dilakukan. Dengan kata lain, vaksinasi reaksi post vaksinasi hanya ditemukan pada vaksin aktif. Meski begitu, ayam biasanya kan stres akibat suntikan bila aplikasi dan handling ayam tidak tepat dilakukan oleh vaksinator.

Reaksi yang merugikan mungkin saja terjadi akibat pembentukkan respon kekebalan tubuh ayam. Reaksi yang timbul dapat berupa reaksi lokal maupun umum. Reaksi lokal diantaranya adalah mata berair, bengkak pada bagian muka, ayam menggosokkan muka pada punggung, menggoyangkan kepalanya, maupun kerusakan jaringan pada daerah bekas injeksi. Sementara gejala umum yang sering terjadi demam dan penurunan produksi. Kerusakan jaringan lebih sering terjadi pada pemberian vaksin inaktif pada bekas injeksi sebagai akibat dari reaksi adjuvant.

Walaupun merupakan hal yang wajar, namun dapat berbahaya bagi ayam broiler yang berada pada kondisi kurang sehat, strain mikroorganisme yang ganas, dosis yang berlebih, adanya faktor stres maupun kondisi kandang yang tidak nyaman. Kondisi tersebut dapat memicu reaksi setelah vaksinasi yang berlebihan. Bahkan dapat menurunkan nafsu makan, menghambat pertumbuhan maupun meningkatkan mortalitas.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah reaksi yang berlebihan, diantaranya pastikan ayam yang divaksin dalam keadaan sehat, karena ayam yang divaksin dalam keadaan tidak sehat akan menghasilkan titer antibodi yang tidak protektif dan memperparah kondisi ayam dan tentu saja muncul reaksi yang berlebihan, dosis vaksin yang diberikan harus sesuai dengan yang tertera pada leaflet dan setiap ayam harus diberi dosis yang sama karena dosis vaksin aktif yang tidak sama akan memicu rolling reaction yang merupakan reaksi post vaksinasi meningkat dan bertahan lama, kondisi lingkungan nyaman dengan sirkulasi udara dan amonia yang rendah, keberadaan bibit penyakit harus dikurangi, faktor immunosupresive diminimalkan terjadi karena stres, mikotoksin, marek, berikan vitamin seperti VITAMAX pada ayam yang anda pelihara karena dapat meningkatkan stamina ayam dan mampu menekan stres akibat vaksinasi.

Pentingnya Vaksin dan Vitamin untuk Ayam

vaksinasi pada ayamJenis penyakit pada ayam baik ayam broiler maupun jenis ayam lain memang beraneka ragam, namun yang tergolong berbahaya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Diluar penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan virus digolongkan sebagai penyakit yang tidak berbahaya karena mudah disembuhkan, seperti penyakit jamur pada bagian kepala, parasit oleh cacing dan kutu, bubul pada telapak kaki, dan lainnya yang mudah diobati. Diantara penyakit yang disebabkan oleh bakteri adalah snot atau coryza, ngorok / CRD, berak kapur, dan kolera. Tingkat bahaya penyakit yang disebabkan oleh bakteri memang lebih ringan dibandingkan penyakit virus, karena seluruh jenis penyakit yang disebabkan oleh bakteri bisa dicegah dengan obat antibiotik.

Menskipun dapat disembuhkan, sebaiknya peternak harus mencegah terjangkitnya penyakit tersebut. Mencegah penyakit dengan vaksin jauh lebih mudah daripada harus mengobati ayam yang sudah terserang penyakit karena dapat mudah menular apalagi ayam yang dipelihara dalam skala besar. Vaksinasi pada ayam sangat diperlukan karena vaksinasi merupakan salah satu program pencegahan yang sangat efektif. Vaksinasi sendiri merupakan proses pemasukan bibit penyakit yang dilemahkan ke dalam tubuh ayam untuk menstimulasi terbentuknya kekebalan tubuh terhadap penyakit. Dan yang paling penting sebelum melakukan vaksinasi, ayam harus dalam keadaan sehat apabila dalam keadaan sakit malah vaksinasi justru membahayakan ayam itu sendiri.

Selain penggunaan vaksin anda juga bisa menggunakan Imunomax yang merupakan immune activator yang membantu merangsang ketahanan tubuh ayam terhadap penyakit dan mikotoksin. Selain itu, Imunomax dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen, mengikat mikotoksin yang terbentuk selama penyimpanan pakan ayam, menjaga dan memelihara vili usus agar penyerapan nutrisi dapat optimal, serta menyeimbangkan mikroflora usus. Sedangkaan untuk vitamin ayam anda, dapat menggunakan Vitamax yang mengandung unsur-unsur penting untuk mendukung pertumbuhan, produksi, reproduksi, serta pemeliharaan status kesehatan ternak anda. Fungsi lain Vitamax adalah mempercepat pertumbuhan unggas, meningkatkan daya cerna dan efisiensi pakan, meningkatkan daya tahan terhadap penyakit dan stres lingkungan, meningkatkan daya tetas dan memperpanjang masa produksi telur, meningkatkan bobot badan dan jumlah produksi telur ayam anda.